Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan salah satu masalah kesehatan hewan yang sering kali menjadi perhatian di Indonesia. Dalam upaya untuk memastikan Indonesia bebas dari PMK, Guru Besar IPB Prof Dwi Andreas Santosa menyoroti pentingnya menghentikan impor daging dari negara-negara yang belum bebas dari penyakit tersebut.
Perlunya Tindakan Serius dari Pemerintah
Menurut Prof Dwi Andreas Santosa, pemerintah perlu mengambil tindakan serius dalam mewujudkan Indonesia bebas dari PMK. Salah satu langkah yang dianggap penting adalah dengan menghentikan impor daging dari negara-negara yang belum bebas dari PMK. India, sebagai salah satu negara yang belum bebas dari PMK, menjadi sorotan dalam hal ini.
Indonesia harus mempertimbangkan kembali kebijakan impor daging sapi dari India, mengingat India belum bebas dari PMK. Hal ini menjadi penting mengingat wabah PMK kembali merebak di tanah air, yang dinilai sebagai gelombang kedua setelah kejadian serupa pada tahun 2022.
Penyebab Gelombang Pertama
Prof Dwi Andreas Santosa mengungkapkan dugaannya bahwa gelombang pertama dari wabah PMK dapat dikaitkan dengan pembukaan pintu impor daging sapi dari India. Saat itu, India belum bebas dari PMK, sehingga kemungkinan besar virus tersebut masuk ke Indonesia melalui impor daging sapi dari negara tersebut.
Sejak tahun 1990, Indonesia telah dinyatakan bebas dari PMK, namun dengan pembukaan pintu impor daging sapi dari India, risiko penyebaran kembali meningkat. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat pentingnya menjaga keamanan pangan dan kesehatan hewan di Indonesia.
Tindakan Preventif yang Perlu Dilakukan
Untuk mencegah penyebaran PMK dan memastikan Indonesia bebas dari penyakit tersebut, langkah-langkah preventif perlu segera diimplementasikan. Selain menghentikan impor daging dari negara-negara yang belum bebas dari PMK, pemerintah juga perlu meningkatkan pengawasan dan pengendalian di sektor pertanian dan peternakan.
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan dan kesehatan hewan juga menjadi kunci dalam upaya untuk mengatasi masalah PMK. Program-program edukasi dan sosialisasi perlu ditingkatkan guna memastikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan konsekuensi dari penyakit ini.
Kesimpulan
Dengan adanya perhatian dan kesadaran yang lebih tinggi terhadap masalah PMK, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi negara yang bebas dari penyakit tersebut. Dengan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, termasuk menghentikan impor daging dari negara-negara yang belum bebas dari PMK, Indonesia dapat melindungi populasi hewan dan masyarakat dari risiko penyebaran penyakit yang berbahaya.
